Pasaman, Kabarin.co — Ketua DPRD Kabupaten Pasaman, Nelfri Asfandi, menekankan pentingnya membangun sinergi lima unsur pembangunan dalam konsep pentahelix sebagai strategi utama dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pasaman tahun 2025–2029. Hal tersebut ia sampaikan dalam forum konsultasi publik Rancangan Awal RPJMD yang digelar pada Jumat, 4 Juli 2025.
Nelfri menyampaikan bahwa kolaborasi antara unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media adalah kunci mewujudkan pembangunan daerah Pasaman yang inklusif dan berkelanjutan.
“Pemerintah wajib hadir sebagai fasilitator dan penyedia regulasi yang kondusif. Akademisi berperan menyumbang gagasan berbasis riset. Dunia usaha mendorong pertumbuhan ekonomi. Komunitas menjadi penggerak sosial, dan media menyebarkan informasi pembangunan kepada publik,” ujar Nelfri.
Menurutnya, RPJMD Pasaman 2025–2029 harus dirancang secara partisipatif dan kolaboratif agar mampu menjawab kebutuhan masyarakat serta tantangan pembangunan di masa depan.
RPJMD Pasaman 2025–2029: Dokumen Strategis Lima Tahunan
RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang menjadi pedoman penyusunan program dan kebijakan selama masa jabatan kepala daerah. Oleh karena itu, keterlibatan berbagai pemangku kepentingan menjadi hal krusial untuk memastikan arah pembangunan sesuai aspirasi masyarakat.
Kegiatan penyusunan Rancangan Awal RPJMD ini dihadiri oleh perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD), akademisi, pelaku usaha lokal, organisasi masyarakat sipil, serta insan media. Forum ini menjadi ajang diskusi terbuka untuk membahas isu-isu strategis pembangunan daerah Pasaman, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi kerakyatan, pengurangan kemiskinan, serta transformasi layanan publik berbasis digital.
“RPJMD adalah milik kita bersama, bukan hanya milik pemerintah. Semua pihak harus ambil bagian dalam proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembangunan,” tambah Nelfri.
Sinergi Pentahelix sebagai Kunci Inovasi Pembangunan Daerah
Konsep pentahelix dipandang relevan untuk menjawab tantangan pembangunan di era modern yang membutuhkan keterlibatan lintas sektor dan inovasi kolaboratif. Dengan sinergi yang kuat antar unsur tersebut, Pasaman diharapkan mampu menciptakan terobosan baru dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi kreatif, hingga pemberdayaan masyarakat desa.
Nelfri berharap, RPJMD Pasaman 2025–2029 akan menjadi dokumen visioner yang tidak hanya menjawab kebutuhan jangka pendek, tetapi juga memberikan arah bagi kemajuan Pasaman secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
“Kami ingin melihat Pasaman lima tahun ke depan lebih maju, mandiri, dan sejahtera. Tetapi itu hanya bisa dicapai jika seluruh unsur pembangunan bergerak bersama dalam semangat kolaborasi,” pungkasnya. (Joni)







