Metro  

Wagub Sumbar Lepas 1.079 Mahasiswa Unes untuk KKN PPM di 7 Kabupaten/Kota

Padang, Kabarin.co — Sebanyak 1.079 mahasiswa Universitas Ekasakti (Unes) Padang secara resmi dilepas oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), pada Senin (28/7/2025). Para mahasiswa akan ditempatkan di berbagai nagari yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota di Sumatera Barat.

Dalam sambutannya, Vasko berharap para mahasiswa dapat berperan aktif dalam menggali dan mengembangkan potensi lokal yang ada di tengah masyarakat.

banner 728x90

“Di Pariaman, misalnya, tempurung kelapa yang selama ini dianggap sebagai limbah, ternyata bisa dijual hingga Rp200.000 per buah ke pasar Eropa. Ini adalah potensi besar yang belum tergarap secara maksimal,” ungkap Vasko.

Ia juga menyoroti potensi kuliner khas, seperti rendang lokal di Pesisir Selatan, yang dinilainya memiliki peluang besar untuk menembus pasar internasional. Tak hanya itu, sektor budaya dan olahraga juga dinilai bisa dikembangkan lebih jauh melalui peran mahasiswa.

“Pencak silat, randai, dan kesenian tradisional lainnya dapat kita promosikan di tingkat nasional. Mahasiswa bisa menjadi agen penggerak untuk itu,” tambahnya.

Wakil Gubernur juga menegaskan bahwa mahasiswa seharusnya tidak menjadi beban bagi nagari, melainkan hadir sebagai mitra yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Ilmu yang diperoleh selama kuliah harus bisa diterapkan secara langsung dan memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan di lapangan,” pesannya.

Pembekalan dan Penempatan Mahasiswa KKN

Sementara itu, Rektor Universitas Ekasakti, Prof. Sufyarma Marsyidin, menyampaikan bahwa seluruh mahasiswa telah mendapatkan pembekalan selama dua hari dari para narasumber yang kompeten sebelum diberangkatkan ke lokasi KKN.

“Mahasiswa akan disebar ke 12 kecamatan yang berada di tujuh daerah, yaitu Kota Padang, Kabupaten Solok, Padang Pariaman, Tanah Datar, Agam, dan Pesisir Selatan,” jelas Prof. Sufyarma.

Ia mengingatkan pentingnya menjalin komunikasi yang baik dengan tokoh masyarakat, perangkat nagari, serta unsur adat seperti ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, dan bundo kanduang.

“Bangun sinergi yang positif. Tunjukkan sikap disiplin, tanggung jawab, serta jaga nama baik almamater. Sesuaikan diri dengan kebiasaan masyarakat nagari, dan jalankan program yang konkret serta sesuai kebutuhan mereka,” ujarnya.

Rektor juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Minangkabau dalam pelaksanaan KKN.

“Falsafah adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (ABS-SBK) harus menjadi pedoman selama mahasiswa berada di lapangan. Kami tidak ingin mendengar laporan negatif, apalagi terkait pergaulan bebas. Terapkan ilmu dari kampus, dan jadilah contoh yang baik di tengah masyarakat,” tegasnya. (***)

banner 728x90