Rencana tersebut telah Ahok sampaikan kepada salah satu dekan di sekolah itu. Ahok menawarkan bisnis kepada alumnus sekolah perikanan itu untuk mengelola budi daya ikan dengan porsi 80 : 20.
Artinya, pengusaha budi daya ikan akan mendapatkan keuntungan sebesar 80 persen, sementara pemodal, dalam hal ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan menerima keuntungan 20 persen.
Ahok menjamin usaha budi daya ikan itu akan berjalan lancar sebab pembangunan di Kepulauan Seribu akan menarik banyak pengunjung dan resort. Intinya, Ahok akan memanfaatkan peluang bisnis dari budi daya ikan. Selain itu, Ahok juga meminta agar mengizinkan para ibu rumah tangga yang ingin berbisnis serupa.
“Kami juga enggak mau (mendanai) per kelompok. Per kelompok boleh saja, tetapi harus tanggung jawab dia satu orang satu. Kalau per kelompok suka berantem,” kata Ahok.
Sebelum rencana ini terealisasi, Ahok masih akan melakukan uji coba. Pada awal Okotober 2016, Ahok akan kembali mengunjungi Kepulauan Seribu untuk pembahasannya dengan bupati setempat.