Disamping itu kebijakan ini tidak sejalan dengan semangat sinergi yang menjadi kekuatan PT Semen Indonesia selama ini. Jajaran Direksi PT Semen Indonesia dalam membuat kebijakan berstandar ganda. Sebagai pimpinan seharusnya memberikan contoh kepada seluruh karyawan di SI. Kepada karyawan diterapkan pemotongan upah lembur dan pengurangan pengawai kontrak, biaya perjalanan dinas, biaya kesehatan, tpe dll, tetapi disisi lain, patut di duga Direksi PT. Semen Indonesia menghambur2kan uang melalui pembelian Gedung untuk kantor pusat di Jakarta sebesar 375 M. Bahkan info dari karyawan ada rencana pembelian mobil mewah untuk kendaraan Dinas Dirut, jauh di atas Kijang Innova yang biasa ibu Menteri gunakan dalam kegiatan operasional Kementrian, bahkan di atas mobil Presiden Jokowi sekali pun.
Pemindahan kantor pusat ke Jakarta sangat berlawanan dengan semangat efisiensi yang harus dibangun. Berapa banyak karyawan yang harus pindah ke Jakarta, baik yg dari Padang, Gresik, Makasar? Sejauh mana manfaatnya utk perbaikan kinerja perusahaan? Suatu cost yang sangat besar yang harus dikeluarkan. Disamping itu proses pembelian gedung yang sangat cepat ini perlu dicek proses pengadaan termasuk appraisalnya. Dirut juga telah mengecilkan keberadaan karyawan2 di PT SI, dimana sehari2 Dirut merekrut ajudan, sekretaris, sopir dari eksternal. Apakah tidak ada karyawan SI yang mampu utk tugas2 tsb?
Sebuah pemborosan yang tidak perlu. Didapat kabar juga bahwa utk karyawan setingkat GM, Direksi PT. Semen Indonesia akan menghire profesional dari luar, disisi lain banyak karyawan2 senior yang tidak mendapat job karena perampingan organisasi yang dilakukannya.
Seharusnya dengan kondisi persaingan pasar yang sangat ketat pada saat ini, direksi PT Semen Indonesia menjalankan program2 efisiensi dg memberikan contoh ke seluruh karyawan, menghilangkan praktek2 kolusi dalam pengadaan batubara dan lain2.
Bu Menteri, kami ingin juga menyampaikan keresahan Karyawan di lingkup Holding PT. Semen Indonesia yang prihatin atas berbagai kebijakan Jajaran Direksi PT Semen Indonesia yaitu menghentikan proyek pembangunan Semen Indonesia Aceh di Aceh dan Semen Indonesia Kupang di Kupang. Kedua proyek tersebut sudah disetujui sebelumnya oleh pemegang saham, dalam hal ini pemerintah Indonesia melalui kementerian BUMN. Tanpa alasan yang kuat, lebih hanya disebabkan oleh kondisi pasar semen yang over supply, tanpa mereview FS sebelumnya, Direksi tiba2 menghentikan kedua proyek strategis tsb. Kedua proyek ini merupakan janji kampanye Jokowi-Jk kepada rakyat Aceh dan NTT dan telah sesuai dengan rencana pengembangan perusahaan.