Lembaga dalam Muhammadiyah yang membidangi perhitungan astronomi penanggalan hari besar keagamaan Islam adalah Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Pemerintah menetapkan hari besar keagamaan Islam usai melakukan sidang isbat atau penetapan yang diikuti sejumlah ormas dan perwakilan instansi, termasuk Muhammadiyah.
Sidang isbat mempertimbangkan hasil perhitungan hisab dan juga menggunakan metode melihat bulan (rukyat). Keduanya dipadupadankan untuk menjadi landasan penetapan hari besar keagamaan Islam.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dalam banyak kesempatan, sering meminta pengertian masyarakat umum untuk saling menghargai metode penetapan hari besar keagamaan. Baik pemerintah maupun Muhammadiyah, kata dia, memiliki dasar argumen yang kuat untuk penetapan hari keagamaan, seperti untuk menetapkan awal puasa dan Lebaran. (epr/rep)
Baca Juga:
NU dan Muhammadiyah Kompak Soal 1 Ramadhan, Mulai Tarawih Jumat Malam
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 1438 H Tanggal 27 Mei 2017
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 6 Juni dan Idul Fitri 6 Juli