Lebih lanjut Pangkostrad mengatakan, di era informasi ini, perlu diingat bahwa informasi yang berkembang melalui media massa semakin sulit untuk dinilai kebenarannya. Demikian pula informasi yang berkembang melalui media sosial, yang sudah tidak bisa dilepaskan lagi dari keseharian ibu-ibu. Oleh karenanya, saya titip pesan ke seluruh anggota Persit Gabungan Kostrad agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Hindari berkomentar dan membuat status media sosial yang ibu-ibu sendiri tidak paham, serta berpotensi memberikan citra negatif bagi Kostrad.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Pangkostrad mengingatkan kembali terkait hak politik keluarga besar TNI dan netralitas Kostrad. Sesuai dengan konstitusi, kecuali yang berprofesi sebagai anggota TNI/Polri, Ibu-ibu Persit memiliki hak politik untuk dipilih maupun memilih, namun demikian agar dapat menggunakannya secara bijak dan senantiasa mengedepankan kepentingan rakyat dan Bangsa diatas kepentingan pribadi atau golongan. Ibu-ibu Persit harus menyadari bahwa suami ibu-ibu adalah prajurit Kostrad yang secara individu maupun institusi telah berkomitmen untuk bersikap netral dalam politik dan tidak terlibat politik praktis.