Petugas PPLN juga telah menyiapkan strategi untuk menarik para pemilih tersebut. Diantaranya menggelar pagelaran budaya, festival musik hingga acara pertemuan sesama WNI.
“Jadi kedatangan warga kita ke TPS tidak sekedar silaturahim tapi menjatuhkan pilihan ke bilik suara. Setelah itu mereka bisa berkumpul, silaturahmi atau kangen-kangenan dengan sesama WNI.”
KPU dan PPLN juga melakukan elaborasi cara pemungutan suara. Ada tiga metode yang disebut Hasyim. Pertama adalah meminta kepada warga datang ke TPS yang dibangun di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
Kedua pro aktif menjemput bola mendatangi pemilih menggunakan kotak suara keliling (KSK) atau dropbox. Sehingga pada waktu tertentu TPS akan diedarkan di mana WNI berada.
“Ketiga adalah menggunakan pos yang selama ini dianggap favorit pemilih, tapi kita sudah prediksi kedatangan warga ke TPS meningkat.” (arn)
Baca Juga:
Sebanyak 89 Persen DPT Pilkada 2018 Sudah Masuk ke KPU
KPU dan BNN Siap Awasi Caleg dan Kepala Daerah Terpilih
Mantan Napi Koruptor Dilarang ‘Nyaleg’ Semakin Menguat Dalam Rancangan PKPU
KPU Bakal Langsung Pecat Ketua KIP Aceh Jika Terbukti ‘Nyabu’