Sudirman menerangkan, sekelompok itu diketahui sedang dalam kondisi mabuk dengan bau alkohol. Tanpa menyebutkan tepat lokasinya, kelompok orang tersebut marah-marah kepada sang sopir dan menuding bahwa tim Sudirman-Ida sebagai pengguna narkoba dan bandar.
“Tim kami yang membawa uang ini dituduh adalah bandar narkoba. Dan uang yang sudah diketahui orang hasil menggadaikan rumah saya itu dibilang adalah hasil transaksi (narkoba),” katanya.
Cagub nomor urut 2 itu melanjutkan jika korban sempat hilang kontak hingga pukul 00.00 WIB dini hari. Laporan itu didapat dari istei korban. Tim Sudirman yang lain lantas mencari tahu keberadaan sopir tersebut. Baru sang sopir bisa diketemukan esok harinya, Jumat, 22 Juni 2018.
Sudirman pun menyebut jika uang konsumsi saksi yang tak disebut jumlahnya itu akhirnya juga selamat. “Baru diketahui lokasinya pukul 07.00 pagi. Lalu kita cari pakai jaringan yang ada, bantuan dari berbagai pihak, akhirnya rekan kami diketemukan, ” katanya.
Ia pun tidak mau berspekulasi siapa dalang di balik peristiwa penodongan yang nyaris merenggut nyawa timnya tersebut. Namun, kisah itu menjadi catatan penting yang bisa dibilang terstruktur, sistematis dan masif.