tak hanya itu, keluarga korban secara simbolik juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan monumen KM Sinar Bangun. Monumen yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun tersebut akan menyerupai bentuk kapal dan dituliskan nama-nama para korban KM Sinar Bangun.
Hingga hari terakhir pencarian, korban yang masih dinyatakan hilang dalam tragedi karamnya KM Sinar Bangun pada Senin, 18 Juni 2018 yang lalu mencapai 164 orang. Sedangkan yang selamat hanya 21 orang dan 3 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Selama proses evakuasi, sebenarnya tim gabungan sudah menemukan lokasi keberadaan KM Sinar Bangun. Yaitu berada dikedalaman 450 meter dibawah permukaan Danau Toba. Bahkan dengan bantuan alat Remotely Operated Vehicle (ROV), tim berhasil merekam beberapa objek yang berasal dari KM Sinar Bangun.
Tapi lantaran keterbatasan peralatan dan kondisi medan yang sulit, maka diputuskan bangkai kapal tidak diangkat kembali kedaratan. Keluarga pun disebut telah mengikhlaskan para korban setelah terjadinya dialog dengan tim gabungan yang diinisiasi oleh Pemkab Simalungun pada Minggu, 1 Juli 2018 yang lalu.