Bukan cuma itu, Eni juga menyebut sebagai kader Golkar ada arahan dari Ketua Umum untuk mengawal proyek PLTU Riau-1 yang kini sedang disidik KPK.
“Karena saya petugas partai, saya petugas partai, kalau ada (perintah) pasti kan saya ada ketua umum,” kata Eni.
Eni sendiri diduga telah menerima uang suap untuk meloloskan proyek PLTU Riau-1 ke Blackgold Natural Resources Limited. Uang tersebut diterima Eni dalam kurun waktu November – Desember 2017 dari bos PT Blackgold Natural Resources Limited Johanes B Kotjo.
Dalam kurun waktu November – Desember 2017, kepemimpinan Golkar masih dibawah kendali Setya Novanto. Peralihan kepemimpinan di tubuh partai berlambang pohon beringin itu terjadi saat Setnov ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan KPK.
Setya Novanto digantikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada pertengahan Desember 2017. Sebelum peralihan, Idrus Marham yang saat itu menjadi Sekretaris Jenderal Golkar ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Golkar.