Cipto mengatakan belum ada verifikasi faktual bangunan untuk menentukan jenis kerusakan ke dusun mereka.
“Mungkin verifikasi data ada, tapi faktual tidak ada, termasuk bangunan kita yang masih berdiri, apakah masih aman atau tidak. Maunya segera, supaya saya tidak disalahkan masyarakat dan pemerintah,” ujar Cipto.
Rahayu berjanji akan menyampaikan semua keluhan ini kepada mitra kerja pemerintah.
Pada kesempatan itu, Rahayu yang didampingi Relawan RSD (Rahayu Saraswati Djojohadikusumo) memberikan bantuan toilet portable kepada warga pengungsi yang dapat dipasang dan disesuaikan dengan cukup mudah.
Ia juga mengkoordinasikan relawannya untuk membuat lumbung-lumbung air disekitar pengungsian. Keberadaan lumbung itu diharapkan dapat menampung air saat musim hujan tiba.
“Bantuan ini merupakan bagian dari gerakan sosial (social movement) Sedekah Putih yang didukung oleh Partai Gerindra dan TIDAR Peduli (Tunas Indonesia Raya). Gerakan ini merupakan ajakan kepada setiap orang untuk aktif dan peka terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat terutama terkait perbaikan gizi, air bersih dan sanitasi; bukan saja di lokasi yang terdampak gempa atau musibah, tetapi yang ada permasalahan kesehatan seperti stunting, contohnya.” (red)