Bawaslu juga akan mengaktifkan kembali Gugus Tugas yang telah bekerja di Pilkada serentak 2018. Gugus Tugas adalah komitmen kerjasama antara Komisi Pemilihan Umum (KPU), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Dewan Pers.
“Sinergis dengan kekuatan luar yang menjadi stakeholder kita kembali diaktifkan. Misalnya dengan gugus tugas kampanye di media penyiaran cetak dan elektronik,” ujar Afif.
Direktur eksekutif Perludem Titi Anggraini menilai media sosial bakal menjadi salah satu pusat pertempuran politik selama masa kampanye. Persaingan politik, kata Titi, semakin ketat akibat regulasi Pemilu serentak serta ambang parlemen yang naik menjadi 4 persen.
Ditambah dengan jumlah parpol peserta Pemilu menjadi 16 peserta Pemilu serta efek ekor jas yang diyakini mengandalkan faktor ketokohan dari parpol itu sendiri.
“Jalan pintas yang bisa didekati aktor politik yakni disinformasi dan politik transaksional,” kata Titi kepada koran ini kemarin.
Ketua Umum Banteng Muda Indonesia (BMI) Banyu Biru mengatakan pintu utama komunikasi pemilih Milenial adalah media sosial. Bkampanye di media sosial, kata dia, sangat strategis terutama untuk menyebarkan pesan positif demi meraih simpati pemilih.