Berbagai Unsur Pemuda Islam Tolak Aksi Bela Tauhid Diboncengi Agenda Politik

kabarin.co – Aksi Bela Tauhid yang berlangsung Jumat 2 November 2018 di Jakarta diharapkan steril dari motif politik. Sejumlah Unsur Pemuda Islam menolak Aksi Bela Tauhid diboncengi agenda politik yang dinilai bisa mengotori gerakan murni untuk membela agama tersebut.

Ketua Forum Indonesia Satu (FIS) Arief Ihsan mengatakan Aksi Bela Tauhid murni sebagai persoalan hukum dan kriminal. Ia menilai kasus pembakaran bendera di Garut sudah menjadi wewenang penuh pihak Kepolisian sehingga masyarakat dihimbau untuk tetap tenang.

banner 728x90

Berbagai Unsur Pemuda Islam Tolak Aksi Bela Tauhid Diboncengi Agenda Politik

“Umat Islam jangan terpengaruh dengan isu yang menyesatkan dan provokatif yang bisa mengadu-domba sesama anak bangsa,” kata Arief saat menggelar konferensi pers di sekretariat bersama Gerakan Pemuda Islam di Jakarta, Kamis (2/11) malam.

Ketua Umum Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Rahmat Himran melihat perkembangan kasus pembakaran bendera di Garut sudah mengarah kepada agenda politik. Para elit politik, kata dia, mulai bermain menunggangi isu Aksi Bela Tauhid menjadi isu politik.

“Ormas yang tergabung dalam Aksi Bela Tauhid harusnya fokus pada pengawalan kasus hukumnya. FUIB mempertanyakan ada urusan apa sampai kemarin harus aksi di Kantor Kemenkopolhukam,” kata Rahmat Himran.

Ketua Jaringan Aliansi Nasional (JAN) Rahmat Pakaya menyatakan pihak Kepolisian harus memperlihatkan ketegasannya dalam menangani kasus ini. Artinya, kata Rahmat, kinerja dan ketegasan Kepolisian akan mendapat dukungan rakyat jika melakukan penegakan hukum dengan baik dan benar.

“Kami fokus terhadap proses hukum yang berjalan dan kasus ini tidak dipolitisir oleh kepentingan politik Pilpres 2019,” ujarnya.

Setidaknya sembilan organisasi tergabung dalam Unsur Kepemudaan Islam yang mengikuti Aksi Bela Tauhid. Mereka adalah Gerakan Pemuda Islam (GPI), Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Forum Islam Satu (FIS), Forum Penegak Pancasila (FPP), Perempuan Milenial Indonesia (Permisi), Jaringan Aliansi Aktivis Nasional (JAAN), Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia, Gerakan Pemuda Untuk Rakyat dan Gerakan Pemuda Jakarta.

“Kami akan terus menjalin koordinasi dengan panitia. Sepanjang Aksi Bela Tauhid murni ekspresi kekecewaan, maka kami tidak akan pernah mempersoalkan. Paling tidak kami menghimbau kawan yang turun agar menghargai pilihan politik masing-masing dan tidak menyuarakannya saat aksi,” kata Choirul Amin dari Gerakan Perubahan Indonesia. (arn)

Baca Juga:

Buntut Pembakaran Bendera, Ribuan Massa Gelar Aksi Bela Tauhid Hari Ini

MUI Minta Banser NU Minta Maaf Secara Terbuka soal Pembakaran Bendera Tauhid

Banser Bakar Bendera Tauhid di Garut, Ini Penjelasan GP Ansor

banner 728x90