kabarin.co – Menkopolhukam Wiranto menyatakan tidak perlu ada aksi bela tauhid jilid II pada Jumat 2 November 2018 ini. Pasalnya, saat ini Indonesia tengah dirundung sejumlah bencana.
Wiranto menjelaskan seperti bencana gempa di Lombok, NTB hingga Sulawesi Tengah. Kemudian yang terbaru peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan sekitar Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Oktober 2018.
Wiranto Sebut Aksi Bela Tauhid 211 Mubazir
“Semua masyarakat kita, masyakarat Indonesia memberi bantuan, gotong royong, bagus sekali. Ada satu rasa persatuan, rasa persaudaraan, dan kita juga baru selesai untuk membangun hunian untuk sementara. Jadi fokusnya ke sana dululah,” kata Wiranto di Istana Bogor, Jumat 2 November 2018.
Walaupun belum mengetahui tuntutan peserta aksi bela tauhid, tapi menurutnya kasus ini sebenarnya sudah selesai. Pelaku pembawa dan pembakar bendera sudah minta maaf dan sudah diproses hukum dengan pasal 174 KUHP. Menurutnya, aksi bela tauhid ini mubazir.
“Saya kan katakan tadi, apakah perlu lagi? Mubazir dengan apa perlu sama, bahasanya sama. Memang kita harapkan ya sayang sekali, berpanas-panasan untuk melakukan suatu tuntutan yang sudah dilakukan,” kata mantan Panglima ABRI itu.