Ia mangungkapkan keseriusan AHY untuk membantu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah dibuktikan dengan kesediaan AHY sebagai Anggota Dewan Pembina Tim Pemenangan. Pertanyaan terbesarnya, seberapa serius Sandiaga Uno berjuang untuk menang.
“Ketika duduk bersama antara para Anggota Dewan Pembina saja tidak pernah dilakukan, sehingga tidak jelas siapa akan berbuat apa. Mas AHY sebagai Komandan Kogasma terbiasa berpikir dan bertindak sistematis. Sebelum eksekusi lapangan, selalu ada perencanaan dan persiapan yang matang. Beliau meyakini, persiapan yang baik adalah 50 persen kemenangan,” kata Putu.
Ia mengatakan saat ini AHY juga sedang sibuk turun ke lapangan mengonsolidasikan suara Partai Demokrat. Dalam berbagai survei, alasan rakyat memilih partai politik lantaran faktor figur nasionalnya menjadi justifikasi yang cukup kuat.
“Mengapa saat ini Mas AHY rajin turun ke lapangan bersama Kader Partai Demokrat. Jadi prioritas pertama ada pada partai, baru kemudian capres-cawapres. Hal ini dilakukan bukan hanya oleh Partai Demokrat, tetapi juga oleh partai-partai lainnya. Inilah pertama kalinya Pileg dan Pilpres dilakukan bersamaan, sehingga bagi partai yang tidak memiliki capres cawapres harus bekerja keras karena tidak memiliki pengaruh langsung dan efek elektoral,” kata Putu. (epr/viv)