“Pemanfaatan berbagai sumber daya dan pertukaran informasi intelijen ancaman siber juga perlu ditingkatkan,” tandasnya.
Direktur Deteksi Ancaman BSSN Sulistyo memaparkan langkah preventif menghadapi kontestasi elektoral 2019. BSSN, kata dia, telah mempelajari sejumlah pola ancaman siber di negara lain seperti di Ukraina, Inggris saat Brexit, Pilpres Amerika Serikat 2016 dan serangan siber di Prancis.
“Kami telah pelajari pola serangan dan statistik serangan di Indonesia,” kata Sulistyo.
Seminar dihadiri stakeholder terkait diantaranya Deputi 7 Kemenkopolhukam Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Marsda TNI Rus Nurhadi Sutedjo. Juga perwakilan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Inonesia (APJI), perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, Bareskrim Polri, Telkom dan Praktisi IT. (arn)
Baca Juga:
Jokowi Lantik Djoko Setiadi Jadi Kepala Badan Siber dan Sandi Negara
Pelaku Kejahatan Siber Internasional Asal China Gunakan Visa Kunjungan Tinggal di Indonesia
Tangkal Kejahatan di Dunia Maya, Pemerintah Bentuk Badan Siber Nasional