Bersiap Total Football, Dua Kubu Capres Diminta Perbaiki Metode Kampanye

“Sisi baik isu ini adalah pemilih akan berusaha mencari informasi terkait Indonesia punah. Di Googling kata Indonesia punah salah satu yang paling dicari.”

Kajian Kedai Kopi menyatakan isu-isu yang tidak dipersiapkan dengan baik malah bisa menggerus elektabilitas. Dia melihat isu hoaks, isu massa yang hadir di Aksi 212 atau Indonesia punah hanya menaikkan suara maksimal sekitar 1 persen. Justru efek domino dari isu yang kemudian digoreng mempengaruhi elektabilitas.

Baca Juga :  PKS Berharap Gerindra dan PAN Jadi Oposisi

“Metode kampanye kedua kubu mungkin diperbaiki lagi. Mungkin isunya harus lebih elit dan kena substansi,” ujarnya.

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengkritik keras isu Indonesia punah. Isu ini, kata dia, mengulangi isu yang pernah dilontarkan Prabowo periode Maret lalu saat mengucapkan Indonesia bubar. Kritik diucapkan di depan massa Gerindra.

Baca Juga :  Bantu Basmi Hama, Mahasiswa KKN di Padang Racik Pestisida Sederhana

“Ini semacam politik insinuasi yang menakut-nakuti. Padahal optimisme sebagai bangsa harus dibangun,” kata Boni.

Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti melihat kadar kebenaran ‘Indonesia Punah’ nol persen, tapi sudut pandangnya dilihat dari metode kampanye. Tujuan utamanya untuk menaikkan elektabilitas yang pada saat bersamaan elektabilitas Prabowo disebut sedang naik sedangkan elektabilitas Jokowi stagnan.