“Ini penting, tidak hanya bagi kita saja, melainkan juga bagi generasi bangsa yang akan datang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Putrajaya menjelaskan bahwa langkah yang diambil TNI AD dengan menjadikan Jakarta sebagai Pilot Projects penjernihan limbah, bersama dengan Sudin SDA Provinsi DKI Jakarta dan Sudin LHK Jakarta Barat merupakan salah satu upaya untuk mencari solusi terhadap masalah yang mendera bangsa ini.
“Kita gunakan cairan Nitrobacter TJ untuk menjernihkan Waduk Wijaya Kusuma 2,” terang Putrajaya.
Cairan Nanocell NTJ ini merupakan hasil karya anak bangsa yang telah dipatenkan oleh Thomas Janardi, dan menurut Putrajaya telah digunakan oleh TNI AD dalam mendorong program ketahanan pangan bersama masyarakat.
“TNI AD juga telah menggunakannya dalam penyuburan tanah maupun peningkatan budi daya pertanian maupun perikanan. Jadi, dengan pengalaman tadi, kita coba cairan ini untuk mengurai berbagai kandungan maupun limbah yang ada di Waduk (Wijaya Kusuma 2) ,” tambah Putrajaya.
Menurut lulusan Akmil tahun 1993 ini, langkah yang dilakukan TNI AD bersama dengan Sudin SDA dan Sudin LHK, bukanlah sekedar coba-coba, melainkan telah melalui proses uji coba secara ilmiah oleh Sudin SDA di Jakarta Barat.