“Kalau dalam kampanye ini dibangun polarisasi seperti itu, saya justru khawatir jika bangsa kita nantinya benar-benar terbelah dalam dua kubu yang akan berhadapan dan bermusuhan selamanya. Kita harus belajar dari pengalaman sejarah di seluruh dunia, betapa banyak bangsa dan negara yang mengalami nasib tragis (retak, pecah dan bubar) selamanya. The tragedy of devided nation,” kata SBY.
Menurutnya, masih banyak narasi kampanye yang cerdas dan mendidik. Seperti yang kita lakukan dulu pada Pilpres 2004, 2009, dan 2014. “Bangsa kita sangat majemuk. Kemajemukan itu di satu sisi berkah, tetapi disisi lain musibah. Jangan bermain api, terbakar nanti,” tutup SBY. (epr/bts)
Baca Juga:
Prabowo: Ibu Pertiwi Sedang Diperkosa
Soal Pernyataan Agum Gumelar, Demokrat: Kritik Prabowo Saja, Jangan Salahakan SBY