Ferdinand menilai, kegiatan-kegiatan tersebut dijadikan manuver oleh Ahok untuk mencari perhatian publik dengan menunjukkan kemunculannya di panggung politik. Dia pun menduga manuver itu menjadi upaya untuk masuk radar calon menteri di kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi di periode mendatang.
“Dalam rangka apa? Mungkin berharap jadi menteri karena sedang momen penyusunan kabinet. Itu yang saya lihat, tapi apakah itu benar? Hanya Ahok yang tahu,” kata mantan anggota Barisan Relawan Pendukung Jokowi (Bara-JP) di 2014 ini.
Cuitan Ferdinand di Twiter yang mengkritik Ahok itu malah menuai kritik dari netizen. Netizen menilai adalah hak Ahok untuk tampil di publik. Mereka juga mempertanyakan alasan Ferdinand mengkritik tindakan mantan Bupati Belitung Timur itu.
“BTP enggak perlu mencari perhatian publik bos, tapi publiklah yang memperhatikan dia, lagian kalau BTP jadi menteri masalah buat anda,” cuit akun @muispebrianto.
“Kenapa kau jadi kebakaran jenggot, Fer? BTP mau pergi kemana atau kapan, itu haknya. Dia tidak mengejar kamera tapi sebaliknya. Ketika kau memandang keluyurannya BTP sebagai manuver politik, itu artinya kau mengukur baju BTP dengan pakaian yang kau pakai. Gak bakal pas, Fer. Beda jauh,” tulis akun @USutendi. (epr/tem)