Sentil Gibran, Demokrat: Sejak Reformasi Baru Ada Anak Presiden Menjabat Maju Pilkada

kabarin.co – Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan majunya sang putra Gibran Rakabumning Raka dan menantu Bobby Nasution pada Pilkada adalah sebuah kompetisi. Partai Demokrat kemudian menyinggung pidato Jokowi yang menyatakan keluarganya tidak tertarik politik.

“Baru kali ini sejak reformasi ada anak presiden yang sedang menjabat maju Pilkada. Ini kan bukan hanya satu orang, dua orang sekaligus, padahal dulu di tengah pidato kampanye Pak Jokowi sering mengatakan kalau keluarga saya tidak ada satupun yang tertarik politik, ini tiba-tiba maju dua, anak dan menantu,” ujar Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon kepada wartawan, Kamis (12/12/2019).

banner 728x90

Sentil Gibran, Demokrat: Sejak Reformasi Baru Ada Anak Presiden Menjabat Maju Pilkada

Menurutnya nama besar Jokowi turut memberiakn dampak terhadap Gibran dan Bobby yang yang akan maju Pilkada. Jansen berharap masyarakat melihat program kerja Gibran dan Bobby dan tidak terpengaruh dengan nama besar Jokowi.

“Sedikit banyak embel-embel sebagai anak dan menantu ini, banyak efeknya lah. Seperti Bobby misalnya, tanpa embel-embel menentu Pak Jokowi rasanya sih pemberitaan terhadap dia tidak sespektakuler sekarang lah,” ujar Jansen.

“Pasti berpengaruh (nama besar), tinggal memang kalau tetap maju masyarakat harapan kita jangan silaulah dengan embel-embel itu. Tetaplah dilihat programya. Seperti kota Medan misalnya, Medan itu kan korupsi lah, banjir lah, aku kan orang sana, kriminalitas tinggi, nyaman itu murah di Medan, ini kan kompleks masalah di Medan. Kalau memang Bobby tetap maju masyarakat lihatnya programnya, jangan silau dengan embel-embelnya,” lanjutnya.

Jansen mengakui memang tidak ada aturan yang melarang anak dan menantu Jokowi itu untuk maju sebagai calon kepala daerah. Tapi dia berharap tidak ada perlakuan khusus dari penyelenggara pemilu terhadap mereka.

“Secara hukum, regulasi tidak ada yang dilanggar, ini kan soal etika saja pantas nggak pantas saja. Belum lagi umum kita lihat kalau anak pejabat turun ke bawah dilayani berlebihan kan, apa lagi anak dan menantu presiden. Jadi aparatur kita juga yang di bawah itu jangan kalau istilah Pak Jokowi itu jangan cari muka. Pengusaha-pengusaha juga begitu, jati kompetisi jadi nggak fair kan. Pengawas pemilu itu harus lebih tajam melihat kompetisi di kedua tempat ini,” kata dia.

Sementara itu Ketua DPP Didik Mukrianto menilai majunya Gibran bukanlah dinasti politik apabila Jokowi bisa menjamin tidak adanya campur tangan kekuasaan dan aparat negara. Dia menyebut penyelenggara pemiliu harus bersikap adil.

“Pandangan publik yang menganggap majunya Gibran sebagai Pilwakot Solo, tidak bisa diasosiasikan secara langsung sebagai politik dinasti Jokowi, sepanjang bisa dijamin tidak adanya campur tangan kekuasaan dan aparat negara, aparat pemda dan aparat hukum termasuk aparat pemerintahan desa. Apabila penyelenggara pemilu bertindak profesional, apabila pemilu berjalan jujur dan adil, tidak ada tekanan, tidak intimidasi, dan rakyat leluasa, serta bebas menggunakan hak politiknya maka akan mudah menepis kecurigaan publik terhadap munculnya politik dinasti,” kata Didik saat dihubungi terpisah. (epr/det)

Baca Juga:

Gibran dan Bobby Maju Pilkada, Jokowi Bantah Bangun Dinasti Politik

Menantu Jokowi Daftar Calon Wali Kota Medan ke PDIP

Paguyuban Warga Solo Keberatan Gibran Rakabuming Maju Pilwakot

banner 728x90