“S-100 adalah standardisasi baru model data hidrografi yang universal serta struktur kerangka geospasial yang sangat luas, tidak spesifik untuk ECDIS atau navigasi saja tetapi dapat mengakomodasi dan melayani berbagai macam jenis data, produk dan kepentingan seperti mendukung data untuk pusat-pusat informasi, portal kemaritiman, serta sistem berbasis web dengan tetap mempertahankan kualitas data dan tampilan khas peta laut” kata Kapushidrosal.
Menurut Kapushidrosal, bahwa S-100 yang akan segera diberlakukan pada tahun 2024 merupakan tantangan bagi setiap Lembaga Hidrografi di seluruh dunia namun dibutuhkan masa transisi penggunaan standar baru tersebut dengan konsep yang dinamakan “Dual-fuel” yaitu penggunaan ENC S-57 dengan S-101 secara bersamaan dalam ECDIS S-100 selama masa transisi tersebut.
Dalam rangka menyongsong pemberlakuan peta laut S-100 itu, Pushidrosal mengirimkan wakilnya yaitu Kasubdis Peta Khusus Letkol Laut (KH) Moh. Qisthi Amarona, S.T., M.Tr. (Hanla) untuk mengikuti International Hydrographic Organization (IHO) S-100 Working Group di Taunton, Inggris 3-6 Maret 2020 lalu dengan United Kingdom Hydrographic Office (UKHO) sebagai tuan rumah.