“Permasalahannya PT Garam ini tidak punya teknologi, daripada kita impor lebih baik Pak Menteri BUMN memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) Kepada PT Garam supaya mereka bisa bangun pabrik, punya teknologi sehingga kita tidak lagi tergantung kepada garam impor,” tegas Andre.
Politisi Partai Gerindra ini memaparkan, Indonesia memiliki lahan garam seluas 27 ribu hektare. Lahan milik PT. Garam mencapai 5.600 hektare yang tersebar di pulau Madura Jawa Timur, dan Bipolo Kupang Nusa Tenggara Timur. Sisanya Seluas 22 ribu hektare dimiliki oleh petambak garam yang jumlahnya mencapai 19 ribu orang.
“Indonesia ini luas dan memiliki bibir pantai yang panjang, tapi kenapa kita tidak memperluas industri garam di dalam negeri? Kenapa kita harus impor terus sampai 3 juta ton? Harapan saya Pak Menteri Bisa mencari solusi atas permasalahan ini,” tandasnya.
Seperti diketahui, alasan persoalan utama impor garam pada tahun ini pun masih serupa dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu kebutuhan industri yang meningkat sulit dipenuhi oleh garam rakyat.