“Ya, sekalian untuk menjawab hal itu, dengan positif,” tambah Satake.
Seorang peserta, Jhon Wahid (51) mengikuti lomba Bhayangkara Mural Festival 2021 ini, untuk menyalurkan hobi. Terutama untuk menyampaikan pesan, melalui coretan dan tulisan di dinding yang telah disediakan.
“Kebetulan saya hobi melukis. Jadi saya ikut saja. Apalagi semua fasilitas dikasih gratis,” ujar peserta asal Kota Padang ini.
Pengakuan yang pernah menggeluti Seni Rupa di ISI Yogyakarta ini, dia tidak pernah khawatir dengan adanya kasus “pemural liar” yang dipermasalahkan akhir-akhir ini. Apalagi kegiatan ini resmi digelar oleh Polda Sumbar.
“Saya enggak khawatir, dan enggak merasa takut. Sebab ini resmi. Saya memang tidak jago mural ini, tapi saya menyukai mural,” ungkapnya.
Sementara, pemural yang lain juga menyampaikan hal serupa. Mereka menilai ini justru kegiatan positif. Terutama bisa menyalurkan hobi, dan bakat. Apalagi juga bisa menghilangkan kejenuhan selama adanya pandemi COVID-19.
“Bagi saya ini nambah pengalaman, sekaligus menyuarakan bahwa masyarakat Minang bisa melawan COVID-19,” tutur peserta, Rahma Gustina (20), mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP). (*)