“Pada saat di TKP saat transaksi yang mereka sepakati akhirnya korban ini melakukan penganiayaan,” kata AKBP I Gede Putra, Minggu (4/9) kemarin.
Menurut Putra, korban menganiaya pelaku karena ternyata senjata api yang dijual tersebut palsu. Penganiayaan tersebut membuat korban dibunuh.
“Di situ sampai dibunuh lah para korban di situ,” katanya.
Jadi atensi Jokowi
Presiden Jokowi menaruh perhatian terhadap kasus mutilasi ini. Menurutnya, ini berpengaruh kepada kepercayaan publik ke TNI.
“Sehingga sekali lagi proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan masyarakat kepada TNI tidak pudar,” kata Jokowi, beberapa waktu lalu.
“Sehingga sekali lagi proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan masyarakat kepada TNI tidak pudar,” kata Jokowi, beberapa waktu lalu.
Dalam kasus itu, ada 6 anggota TNI AD diduga terlibat. Jokowi tidak ingin kepercayaan masyarakat terhadap TNI pudar. Mereka ditahan di ruang tahanan Subdenpom XVII/C Mimika, terhitung mulai 28 Agustus. Para tersangka terdiri atas satu orang berpangkat mayor, satu orang berpangkat kapten, satu orang praka, dan tiga orang berpangkat pratu. Seluruhnya dari kesatuan Brigif 20/IJK/3 Kostrad.(pp)