Menurutnya, optimisme pertumbuhan ekonomi tercermin dari kinerja perekonomian di kuartal III-2022. Dari dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh sebesar 5,4 persen (yoy), sejalan dengan rata-rata indeks penjualan riil yang tumbuh 5,5 persen (yoy).
Meskipun, konsumsi pemerintah secara tahunan tercatat memang terkontraksi sebesar 2,9 persen (yoy), namun jika dibandingkan dengan kuartal II-2022 tercatat tumbuh 11,7 persen (qtq).
Investasi atau pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) tercatat tumbuh 5 persen, sejalan dengan meningkatnya aktifitas ekonomi nasional dan membaiknya keyakinan pelaku usaha.
Di tengah tren melambatnya perekonomian global, kinerja ekspor tercatat secara riil tumbuh 21,6 persen (yoy) di kuartal III-2022, sementara impor tumbuh 23 persen (yoy).
Dari sisi lapangan usaha, sektor manufaktur tercatat tumbuh sebesar 4,8 persen (yoy) pada kuartal III-2022. Lalu sektor terkait hilirisasi sumber daya alam tumbuh 20,2 persen (yoy).
Sementara industri tekstil dan pakaian jadi serta sektor alas kaki dan barang dari kulit tercatat tetap tumbuh mengalami pertumbuhan dengan masing-masing sebesar 8,1 persen (yoy) dan 13,4 persen (yoy).