Apalagi sekarang ini transparansi kinerja perusahaan sangat kurang, karena masyarakat tidak bisa lagi bisa mengetahui berapa profit yang dihasilkan PT Semen Padang setiap tahunnya dan berapa hasil produksi semen setiap tahun, karena dibatasi oleh Manajemen Semen Indonesia. Biasanya di tahun 2017 kebawah, transparansi pengelolaan perusahaan dengan mudah diketahui publik. Karena publik mengetahui laporan kinerja perusahaan dari media massa.
“Saya sudah lama memprediksi kinerja produksi menurun dan penjualan semen juga mengalami kemerosotan. Wajar saja, karena Semen Padang seperti dikerdilkan. Apalagi Apa yang saya prediksi sejak beberapa tahun lalu, akhirnya sekarang menjadi kenyataan,” sebut pria yang juga Ketua IOF Sumbar ini.
Imbas lainnya ucap Verry, kesejahteraan karyawan perusahaan maupun pemberian CSR perusahaan untuk masyarakat kedepannya juga akan mengalami penurunan. Menurunnya kinerja perusahaan berefek kepada Take Home Pay karyawan juga menjadi berkurang, dan efeknya juga pada perputaran ekonomi Sumbar juga menurun. Dampak paling buruknya, bisa saja bakal terjadi PHK kepada karyawan Semen Padang