Jika benar Sandiaga bermanuver ke parpol lain, lanjut Umam, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu harus cepat-cepat beradaptasi di rumah barunya kelak. Sebab, praktis Sandiaga merupakan pendatang baru yang belum punya akar yang kuat di partai barunya. Sementara, sisa waktu menuju pelaksanaan Pemilu 2024 tak banyak lagi.
Sandiaga juga harus berhitung pada posisi dan jabatan apa ia ditempatkan di partai barunya. Jangan sampai, berpindah partai justru membuatnya merugi. “Harus ada negosiasi dan kompensasi politik maupun logistik yang jelas sebelum keputusan itu dijatuhkan,” tutur dosen Universitas Paramdina itu.
Sebagaimana diketahui, belakangan ramai isu yang menyebutkan Sandiaga bakal hengkang dari Gerindra dan berpindah ke PPP. Diduga, langkah ini demi kepentingan pencapresan Pemilu 2024.
Sandiaga sendiri berulang kali menyatakan kesiapannya maju sebagai capres. Namun, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu mengaku hingga kini masih berada di bawah naungan Gerindra.
“Per hari ini saya masih di Gerindra,” kata Sandiaga saat kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (29/12/2022). (pp)