Tim pencari dan penyelamat yang sedang mencari Leyla kemudian memberitahu ada perkembangan penting. Suara Leyla mungkin milik putranya. Pasangan suami istri itu sedang berbaring bersama di kamar si anak ketika gempa Turkiye terjadi. “Kami sedang mencari seorang perempuan, kami tahu ada perempuan dan anak di dalam dan ketika kami mendekat, ternyata kami sedang berbicara dengan anak itu,” kata paramedis bernama Jonathan Rousso.
“Tim sampai di sisi lain dinding, tetapi mereka tidak dapat memotong (dinding), dan ada mesin cuci (di tengahnya). Kami tidak dapat memotong mesin cuci. Kami harus menemukan cara, jadi kami menggali lebih dalam.”
Operasi itu berbahaya, dan dengan getaran yang sering terjadi terowongan mereka berisiko roboh. Sky News melihat anggota tim berlari ke sisa-sisa toko lokal, mencari kayu dan sekrup untuk menopang terowongan bawah tanah mereka. Sepanjang malam yang mendebarkan, anggota tim penyelamat akhirnya berhasil menjangkau bocah itu. Dia bilang namanya Ridvan, putra Leyla yang berusia sembilan tahun. Seorang dokter mencoba menstabilkannya di bawah reruntuhan, tetapi ada kekhawatiran serius tentang kondisinya. Ridvan kemudian dikeluarkan. Di permukaan, para relawan diminta diam karena ditakutkan membuat bocah itu khawatir. Ridvan lalu dibawa dengan tandu melalui lubang beton. Dia disambut suara kerumunan ratusan orang.