Sekelompok Wanita Afghanistan Melakukan Aksi Mogok Makan Di Jerman Protes Taliban

Sekelompok wanita Afghanistan melakukan aksi mogok makan di wilayah Cologne, Jerman. Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap apa yang disebut sebagai ‘apartheid gender’ di negara asal mereka yang kini dikuasai Taliban.

banner 728x90

“Saat ini, perempuan Afghanistan tidak memiliki sekolah, universitas, mobil, restoran, semuanya dilarang,” ucap salah satu wanita Afghanistan yang melakukan mogok makan itu, Zarmina Paryani, saat berbicara kepada AFP, seperti dilansir pada Selasa (5/9/2023).

Paryani merupakan satu dari lima bersaudara, semuanya perempuan, yang melarikan diri ke Jerman tahun 2022 setelah ditangkap oleh Taliban karena menggelar unjuk rasa di Afghanistan

Satu wanita Afghanistan lainnya, Tamana Paryani, juga ikut dalam aksi mogok makan yang berlangsung selama 12 hari itu.

Tamana memposting gambar ke media sosial X atau Twitter yang menunjukkan spanduk bertuliskan: “Afghanistan harus diakui sebagai negara di mana terdapat aphartheid gender.”

“(Taliban) Menangkap, menyiksa, dan membunuh para aktivitas politik dan hak asasi manusia (HAM) setiap hari… namun dunia hanya diam,” sebut Zarmina dalam pernyataannya.

Sejak mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021, Taliban memberlakukan aturan hukum Islam yang ditafsirkan secara ketat. Kaum perempuan menjadi yang paling terdampak dari aturan yang disebut oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai ‘apartheid gender’.

Disebutkan bahwa 16 wanita memulai aksi mogok makan di Cologne sekitar empat hari lalu, namun hanya tiga orang yang masih berlanjut melakukan aksinya pada Senin (4/9) waktu setempat.

Perempuan dilarang bersekolah di sekolah menengah dan universitas, juga dilarang mengunjungi taman, tempat hiburan dan gimnasium. Perempuan juga sebagian besar dilarang bekerja untuk badan-badan PBB dan LSM, dengan ribuan orang dipecat dari pekerjaan pemerintahan dan dipaksa tinggal di rumah.

banner 728x90