Kesimpulan pihaknya dan tim yang sedang bekerja bisa sedikit membuatnya lega.
Sebab, dalam setiap kasus peretasan analisa motifnya hanya dua.
Pertama, state actor alias dilakukan negara lain untuk menyerang sistem keamanan nasional.
Kedua, non-state actor alias dilakukan untuk motif lain.
Menurut Budi, di antara keduanya motif pertama yang paling mengkhawatirkan.
“Karena kalau yang nyerang negara, berat.” jelasnya
Budi Arie mengaku akan terus melaporkan secara berkala perkembangan atau upaya pemulihan data akibat insiden tersebut.
Dia berjanji proses pemulihan akan diselesaikan secepatnya.
“Karena dari tahap yang sudah kita lakukan paling tidak identifikasi, deteksi, proteksi, jugakami lakukan terhadap PDNS 1, ini juga kami terus lakukan pemulihan salam waktu yang segera dan secepatnya,” kata dia.
(*)