kabarin.co, BANDUNG-Heboh Pelatihan Bela Negara antara TNI bersama ormas terus berlanjut. Setelah pencopotan Dandim Lebak muncul kritik bernada pedas dari beberapa pengamat.
Pengamat Militer Mufti Makarim mengkhawatirkan timbulnya perilaku militeristik dari anggota-anggota ormas yang mengikuti latihan. Selain itu ia juga mempertanyakan rekam jejak ormas peserta pelatihan tersebut.
Ketua Setara Istitute Hendardi bahkan mengatakan Pendidikan Bela Negara dari Kementerian Pertahanan tidak memiliki konsep yang jelas.
“Bagaimana mungkin organisasi semacam FPI, yang antikemajemukan dan memiliki daya rusak serius, menjadi partner kerja TNI dalam membela negara?” kata dia dalam keterangan tertulisnya Senin (9/1/2017).
Pelatihan TNI tersebut, sambung Hendardi, kian mempertegas dugaan adanya ‘hubungan mesra’ TNI dengan kelompok radikal semacam FPI.
Ia bahkan menengarai akhir-akhir TNI tampak memiliki kepribadian ganda dalam menghadapi aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok intoleran.
Lebih jauh Hendardi mengatakan TNI seperti mengalami disorientasi serius dalam menjalankan perannya sebagai aparat kemanan. Padahal TNI adalah salah satu elemen pemersatu bangsa penjaga bhineka tunggal ika.