Pakar gempa lulusan S3 Nagoya University tersebut mengatakan, dengan teknologi yang ada saat ini gempa bisa diprediksi dalam arti untuk menghitung berapa besarnya potensi energi yang ada. “Kami bisa memantau itu dengan metode GPS ya, tapi kami punya yang tipe scientific. Ketelitianmya 0,1 milimeter. Dengan itu kami bisa menghitung berapa akumulasi data yang tersimpan dalam suatu bidang,” katanya.
Maka berdasarkan alat tersebut, Rahma mengetahui bahwa di selatan Jawa saat ini sudah tersimpan energi paling tidak setara 8,7 SR. “Ada kemungkinan 8,7 SR itu bakal terjadi, tapi belum bisa dipastikan kapan. Potensi itu ada di selatan Jawa itu. Jadi kita bisa saja mengalami gempa Aceh atau gempa Jepang 2011,” jelasnya.
Untuk wilayah yang terdampak dari potensi 8,7 SR tersebut, Rahma menyebut beberapa wilayah di selatan Sumatra, Banten, dan sebagian Jawa Tengah juga terkena. Bahkan bukan sesuatu yang tidak mungkin utara Jawa seperti Jakarta juga terdampak. “Gempa Lebak kemarin membuktikan bahwa gempa 6,1 saja bisa terasa ya. Jadi kalau dikasih lebih besar ya pasti lebih terasa lagi,” jelasnya.