kabarin.co – Dari raut wajah, warna mata, sampai perawakan saja sudah terlihat jelas kalau aktor dan aktris Hollywood ini tak punya darah Asia sedikitpun di dalam tubuh mereka. Namun mereka tetap nekat menerima tawaran untuk memerankan karakter dari Asia. Bukan pujian, justru cacian pedas yang mereka dapatkan.
Pemilihan aktor berkulit putih untuk memerankan orang Asia dalam film selalu menjadi bahan perdebatan, terutama di antara komunitas warga keturunan Asia. Fenomena ini kerap disebut whitewashing, memaksakan aktor barat untuk memainkan karakter dari timur. Berbagai tudingan diarahkan kepada si pembuat film. Mulai dari dugaan rasisme sampai dituduh meremehkan kemampuan aktor-aktor Asia.
Berikut ini beberapa aktor dan aktris Hollywood yang dicela habis-habisan karena memerankan karakter dari Asia, dilansir dari berbagai sumber.
Pemilihan aktor untuk film The Last Airbender sempat menjadi bahan perdebatan panjang di antara pemerhati film. M. Night Shyamalan, sang sutradara dianggap merusak Avatar: The Last Airbender, serial animasi yang menjadi dasar film ini. Pasalnya, Avatar: The Last Airbender menceritakan petualangan tokoh-tokoh dari Asia di dunia fantasi yang kental dengan budaya Asia.
Namun Shyamalan justru memilih aktor-aktor kulit putih untuk memerankan tiga tokoh utamanya. Salah satunya adalah Jackson Rathbone yang memerankan Sokka, si konyol dari suku air. Rathbone, Nicola Peltz, dan Noah Ringer ikut dihujat bersama Shyamalan.
Aktris teranyar yang terjebak dalam perdebatan whitewashing Hollywood adalah Scarlett Johansson. Aktris seksi ini dipercaya membintangi live action Ghost In The Shell, anime populer dari Jepang. Johansson kebagian peran sebagai Motoko Kusanagi, tokoh utama dalam cerita.
Foto Johansson dengan riasan ala Motoko Kusanagi yang beredar di dunia maya langsung menjadi bahan celaan di antara para fans Ghost In The Shell. Mereka berharap setidaknya Motoko diperankan oleh aktris dari Asia, mengingat ada cukup banyak aktris China, Jepang, dan Korea yang memiliki kemampuan akting mumpuni dan mahir berbahasa Inggris. Yang sudah memiliki popularitas bertaraf internasional pun tak sedikit.
Baca Juga :
- Ngelakuin 8 Hal Ini Di MedSos Bikin Cewek Sesabar Apapun Ngamuk
- Kalo Pasanganmu Sudah Begini, Tanda Kamu Harus Berani Untuk Pergi
Film 47 Ronin yang dibintangi Keanu Reeves pada tahun 2013 gagal total di Jepang. Pasalnya film itu telah merombak total legenda 47 ronin yang sudah dikenal luas oleh warga negeri sakura. Film ini mengubah Chushingura, kisah aksi pembalasan para ronin yang dipimpin oleh Yoshio Oishi menjadi kisah fantasi yang asing bagi warga Jepang.
Pemilihan Keanu Reeves sebagai Kai, samurai keturunan Jepang dan Inggris juga dianggap tak tepat. Apalagi karena tokoh Kai sama sekali tak ada dalam legenda 47 ronin. Sejumlah kritikus beranggapan kalau menempelkan tokoh Kai dengan kisah 47 ronin terlalu mengada-ada.
Sesuai prediksi banyak pihak, film ini gagal menembus box office. Sebagian besar kritikus juga memberikan ulasan negatif. Namun film ini masih berhasil mengantongi nominasi kostum terbaik dalam Saturn Awards.
Emma Stone memerankan tokoh Allison Ng dalam film Aloha yang rilis tahun 2015 lalu. Bisa ditebak, tokoh yang diperankan Stone berdarah China dan Hawaii. Cameron Crowe, sang penulis naskah dan sutradara ngotot memasang Emma Stone sebagai Allison Ng. Padahal Stone sama sekali tak memiliki darah Asia ataupun Hawaii. Satu-satunya cara yang digunakan kru film untuk mengakali penampilan Stone yang sangat Kaukasia adalah menggelapkan kulit sang aktris. Namun hal ini tak cukup untuk memuaskan para penonton.
Film Aloha dikritik habis-habisan karena pemilihan aktor yang dianggap kurang sesuai. Belakangan Cameron Crowe meminta maaf kepada para pecinta film karena memaksakan peran Allison Ng kepada Stone.
Karakter yang diperankan Jake Gyllenhaal dalam film Prince of Persia: The Sands of Time adalah seorang pemuda Persia bernama Dastan. Cerita ini harusnya bersetting Iran di masa lalu. Otomatis karakter yang berada di dalam film pun idealnya adalah orang-orang berdarah Timur Tengah.
Sayangnya, hampir semua aktor yang terlibat dalam Prince of Persia adalah keturunan Eropa atau Amerika. Gyllenhaal dianggap kurang sempurna memerankan karakter yang diadaptasi dari game populer itu. Meskipun sudah melakukan latihan fisik berat dan menggelapkan kulitnya, Gyllenhaal tetap gagal mendapat simpati moviegoers dan kritikus. Namun film ini tetap berhasil mencetak box office.(mer)
Baca Juga, Gak Kalah Menariknya :
