Motivasi Nil sendiri ikut kursus ini, selain menambah ilmu kepelatihan sepakbolanya, juga sebagai persiapan masa depan karir kepelatihannya. “Saya dengar 2020, akan diterapkan aturan pelatih tim Liga 1 harus berlisensi A AFC Pro.”katanya.
Ditanya soal biaya kursus yang sangat mahal, Nim menyebutkan itu hal yang wajar. Karena harga sebuah ilmu itu memang tidak murah. Karena itu Nil tak keberatan merogoh koceknya lebih dalam, demi untuk menambah ilmu.
“Walau begitu, kalau ada yang sponsori tentunya saya akan berbesar hati menyambutnya, kalau tidak tentu sifatnya pribadi.”kata Nil mengakhiri.
Selain Nil, dua pelatih lainnya dari Sumatra Barat juga dikabarkan ikut kursus AFC Pro ini, yaitu Indra Sjafri, mantan pelatih Timnas U-19, serta Emral Abus yang selama ini lebih banyak berkecimpung sebagai instruktur sepakbola papan atas di Indonesia.(RMO)