Pemain berusia 23 tahun tersebut pun mengaku siap menjawab tantangan tersebut. Jika musim 2019-2020 kembali dilanjutkan, Ben merasa ia akan siap untuk menembak tripoin secara konsisten di babak playoff nanti.
“Saya tahu tripoin akan segera hadir di aspek permainan saya. Ini semua tentang bagaimana saya merasa nyaman saat melakukannya. Ini semua tentang bagaimana saya menjalani repetisi. Saya bisa melakukan hook shot dari elbow karena saya sudah terbiasa dan saya percaya diri itu akan masuk,” terang Ben.
“Untuk tripoin, saya tidak pernah merasa sepercaya diri itu. Saya harus membuat perubahan yang lebih besar lagi. Saya bisa saja jadi pemain NBA yang memiliki akurasi tripin 30 persen sekarang. Akan tetapi, saya lebih memilih menjadi pemain yang menembak 40 persen nantinya. Ini semua kembali ke saya sendiri, saya yang akan memperbaikinya,” tutup Ben.
Satu catatan mencenangkan lainnya dari Ben adalah efisiensi tembakannya. Sekali lagi, sebagai garda utama tim yang sering membawa bola dan enggan menembak tripoin, catatan 16,4 poin dengan eFG% 56 persen adalah sebuah angka yang impresif. Catatan eFG% tersebut bahkan lebih tinggi dari rata-rata liga dalam lima musim terakhir yang tidak lebih dari 53 persen.