Fakta di atas bisa menjadi masalah besar, apalagi di era modern NBA yang banyak mengandalkan tembakan jarak jauh (karena tentunya bernilai lebih besar). Namun, jika kita melihat sisi sebaliknya, Ben adalah pemain yang benar-benar menakutkan. Tanpa tripoin saja, pemain asal Australia ini masih memiliki rataan 16,4 poin per gim. Ditambah dengan catatan 8,3 rebound, 8,0 asis, dan 1,7 steal per gim dalam tiga musim ini, Ben adalah pemain yang sangat komplet, mendekati level legenda NBA, Magic Johnson.
Akan tetapi, masalah Ben yang tidak mau menembak tripoin ini ternyata cukup mengganggu manajemen Sixers. Dalam kisah tersebut, manajemen Sixers terus berusaha mendorong Ben untuk mencoba lebih banyak tripoin sembari terus mengasah ketajamannya. Bahkan, sebuah teori konsipirasi menyebut bahwa absennya Ben sebelum hiatus NBA yang dilaporkan karena cedera punggung adalah upaya Sixers untuk melatih tripoin Ben tanpa diketahui lawannya.
“Kelemahan saya adalah saya butuh orang lain untuk mendorong saya lebih baik lagi, lebih bertanggung jawab atas diri saya sendiri,” ujar Ben. “Hal ini (menemukan dorongan) sedikit sulit bagi saya, saya butuh waktu untuk hal itu.” Ya, ucapan ini seolah semakin menegaskan perkataan Ben di musim perdananya mengenai tripoin yang tidak terlalu mengganggu dirinya kala itu.