Yadi mengungkapkan, ketiadaan pemain asing itulah yang justru menjadi pelecut semangat Persib untuk menjadi juara.
“Di Liga Indonesia pertama, kami tanpa pemain asing,” ujar Yadi seperti dilansir laman resmi Persib.
“Itu jadi motivasi terbesar kami untuk membuktikan, pemain lokal juga bisa memberikan prestasi. Alhamdulillah, bisa.”
Selain motivasi tinggi, ada pula hal lain yang menjadi pendorong Persib menuju kesuksesan saat itu, yakni kebersamaan dan kekompakan yang sudah terbangun di antara pemain.
Semuanya menjadi modal Persib untuk mengarung kompetisi Perserikatan dan Liga Indonesia yang memiliki dengan sistem berbeda.
“Memang antara Perserikatan dan Liga pertama punya sistem berbeda.” lanjut Yadi
Tetapi label juara Perserikatan juga modal dan kami tidak melakukan perubahan. Jadi, pemain sudah saling mengetahui kemauan masing-masing,” pungkasnya.
Memang Saat itu skuad maung bandung semuanya pemain lokal yang solid sudah saling memahami cara bermain masing-masing.*(vmi/superball)