“Saya lebih dari marah. Saya frustrasi karena saya sudah mengeluarkan 100 persen kemampuan, tetapi ternyata tetap tidak bisa bersaing,” kata Quartararo dikutip dari Crash.
“Itulah batasnya (motor YZR-M1). Jika saya memaksakan lagi, saya mungkin akan terjatuh di balapan. Kami benar-benar mencapai batas motor kami ini,” tutur Quartararo
“Jika Anda memeriksa, kecepatan saya sama seperti ketika saat sesi latihan bebas. Saya merasa cukup baik di atas motor. Saya juga membuat balapan yang bagus,” ucap pebalap berusia 23 tahun itu.
“Namun, saya hanya finis di urutan kelima. Saya juga tertinggal lima detik. Jadi, kami tidak dalam posisi yang bagus,” tutur Quartararo menambahkan.
Lebih lanjut, Quartararo juga mengaku frustrasi karena tidak bisa mendekati lima besar MotoGP San Marino 2022.
“Saya bisa menyalip Aleix Espargaro karena dia juga mengalami masalah dengan grip. Namun, dengan pebalap lain di depan, saya bahkan tidak bisa mendekat,” tutur Quartararo.
“Jadi, ini sesuatu yang membuat saya frustrasi karena saya tidak bisa mencoba apa pun. Saya seperti berkendara dengan pisau di tenggorokan. Mendekati atau menyalip Luca Marini tidak mungkin,” ucap Quartararo menambahkan.