Bonus PON : Ahok Pembohong Besar

kabarin.co – Berfikir dulu sebelum bicara, itulah kata-kata orang bijak. Tapi bukan itu yang terjadi pada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok (yang kini sedang cuti, karena ikut kembali dalam proses pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta), ngomong dulu urusan belakangan. Akibatnya, dia terseret kasus penistaan Agama Islam, saat bicara di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

Kasus serupa juga terjadi dalam pembinaan olahraga. Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON XIX) di Jawa Barat, September yang baru lewat, Ahok pada Februari 2016 menjanjikan setiap klub olahraga akan mendapat uang pembinaan sebesar Rp 2 miliar, bagi klub yang atletnya memperoleh emas dan satu miliar rupiah untuk atletnya . Namun, ternyata omongan Ahok itu cuma bluffing, bahkan ada yang mengatakan boong. “Dia ngebacot aja, padahal gak paham olahraga,”ujar salah seorang pembina olahraga di DKI Jakarta yang ditemui kabarin.co sore tadi (22/12).

Baca Juga :  Tata Cara Islam, Nadzar (Melihat Wajah) terhadap Wanita dalam Proses Lamaran

Dan yang katempuhan buntut maung akibat bacot Ahok itu adalah pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono. Jumat pekan lalu sejumlah atlet yang hadir dalam pemberian penghargaan atlet di Balai Kota DKI, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, membentangkan spanduk protes dalam acara tersebut. Mereka protes karena, realisasi bonus tidak seperti yang diharapkan. Acara yang dihadiri Soni, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Firmansyah Wahid, dan Ketua Umum KONI Provinsi DKI Raja Sapta Ervian, jadi terkesan hambar dan penuh kekecawaan. Soni menduga protes ini, karena realisasi besaran bonus yang tak sesuai dengan janji awal. Dia menduga kesalahan ini berada pada Gubernur DKI saat itu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).”Ternyata ada janji-janji yang sebelumnya dilakukan oleh Pak Ahok, ya,  saya tidak tahu. kan, saya masuknya baru sebulan,”kata Soni. Dia mengaku kaget, melihat tiba-tiba menolak.