Menurut Nil, tidak ada istilah menyerah menghadapi laga nanti, terkait kondisi para pemainnya itu. Nil dan para pemainnya bertekad menutup turnamen ini dengan membawa gelar peringkat tiga turnamen.
Sambil mengutip pepatah petitih yang menjadi filosofi Orang Minang, Minang, Nil mencoba mengobarkan semangat para pemainnya.
“Kito tanak sado bareh nan ado, tabujua lalu tabalintang patah, sabuang salapeh hari patang, si bungsu nan indak baradiak lai.”tegasnya.
Makna dari pepatah petitih yang dilontarkan Nil dan timnya itu, dapat diartikan bahwa untuk mempertahankan harga diri dan meraih kemenangan, hendaklah dilakukan dengan kegigihan dan sungguh-sungguh.
Walaupun dihadapkan dengan segala keterbatasan, tapi ini adalah saatnya untuk bermain habis-habisan, karena ini adalah laga terakhir Semen Padang di turnamen ini.(RMO)
Baca Juga
Semen Padang Siapkan Antisipasi untuk Meredam Bintang Muda Persib
Demi Kado HUT ke-84, Persib Umbar Ambisi Tinggi Bungkam Semen Padang
Minangkabau Cup 2017: Mengheningkan Cipta di Limapuluh Kota, Zona Sijunjung Digulirkan