Menurutnya, khusus Semen Padang dalam menyikapi keberadaan marquee player, lebih kepada upaya mendongkrak animo penonton ke stadion. Karenanya, belum pas marquee player untuk Semen Padang.
“Harus kita akui, klub kita berbeda kondisinya dengan klub-klub dengan basis suporter yang kuat, strategi kita pun tentunya juga tidak sama. Sebagai ilustrasi, kita bukan tim yang bisa berharap banyak mendapatkan pemasukan dari penyelenggaraan pertandingan. Pendapatan kita dari 17 pertandingan Home di ISC A kemarin, lebih kecil dari satu kali pertandingan home Persib Bandung.”katanya.
Karena itu, Iskandar menyebut Semen Padang lebih berfikir logis, karena memang Semen Padang berbasis di kota dengan penduduk yang tidak sebanyak di Jawa Barat atau Jawa Timur misalnya.
“Karena itu, mengembangkan pembinaan usia muda untuk menghasilkan pemain-pemain berkualitas sebagai untuk mengisi skuad senior di masa mendatang. Mendapatkan pemain berkualitas secara instan dalam bentuk marquee player, jelas tidak tepat untuk kita.”tegasnya.
