Awalnya, Welly tidak tertarik untuk terjun dalam kontestasi pilkada Pasaman. Namun, desakan masyarakat terus berdatangan, memintanya untuk maju sebagai Bupati Pasaman berikutnya. Tidak hanya masyarakat biasa, tetapi juga alim ulama, cadiak pandai, dan para ninik mamak dari Selatan hingga Utara turut mendesaknya untuk maju.
Kabupaten Pasaman, salah satu daerah terjauh di Sumatera Barat, terletak di bagian paling Utara wilayah ini. Dengan luas wilayah 4.447,63 km² atau setara dengan 10,44% luas Provinsi Sumatera Barat, Pasaman dilintasi oleh garis khatulistiwa dan berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara. Masyarakat Pasaman sangat majemuk, terdiri dari berbagai etnis. Oleh karena itu, sosok pemimpin yang mampu merangkul semua golongan sangat dibutuhkan untuk menjadikan kemajemukan ini sebagai sumber kemajuan pembangunan daerah.
Untuk kemajuan dan perubahan yang dinantikan, pasangan Welly-Anggit sangat dinilai layak memimpin Pasaman. Hal ini tidak lepas dari visi dan misi yang mereka usung serta kepribadian mereka yang bersahaja. Tagline #Pasaman_Bangkit menjadi bukti bahwa mereka tidak ingin terjebak dalam rivalitas sempit antara Sabar As dan Mara Ondak. Welly bahkan telah bertemu dengan kedua rivalnya tersebut, menjalin hubungan baik, dan menyampaikan pesan penting: tetap jaga kedamaian Pasaman, meski masyarakatnya sangat majemuk.