Pak RT Mengamuk, Hajar Pemuda yang Diselingkuhi Istrinya Hingga Gegar Otak dan Istri pun Dibotaki

kabarin.co – Yang namanya lelaki normal, siapapun dia pastinya tidak terima istrinya selingkuh dengan pria lain. Hal itulah yang dirasakan SB, seorang Ketua RT di Rindang Banua, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Amarah SB memuncak hingga menghajar seorang pemuda yang berprofesi sebagai pegawai toko bangunan, Budi (37) yang diketahui selingkuhan istrinya, MS (40).

Budi yang diketahui sebagai warga Jalan Uria Mapas, Palangka Raya kini harus mendapatkan penanganan serius dari tim medis, bahkan harus menggunakan alat bantu pernapasan.

Budi nekat berselingkuh dengan MS, warga Jalan Rindang Banua yang masih berstatus sebagai istri SB, Ketua RT 06, RW 26, Rindang Banua.

Penganiayaan bermula ketika SB memergoki MS dan Budi di barak Jalan Uria Mapas. Melihat sang istri dengan pria lain, emosinya sebagai suami langsung memuncak. Dia langsung menganiaya Budi, Jumat (21/7) malam lalu.

Tak tanggung-tanggung, SB memukuli Budi menggunakan kayu di bagian kepala. Akibatnya, darah segar mengucur dari telinga Budi. Budi tak sadarkan diri dan mengalami gegar otak.

SB juga memotong rambut istrinya menggunakan gunting hingga botak. Setelah itu, Pak RT ini pun diamankan petugas kepolisian dan mendekam di sel Polsek Pahandut

Sementara Budi langsung dievakuasi ke RSUD Doris Slyvanus untuk mendapat perawatan. Begitu, MS yang harus dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara karena mengalami luka di bagian kepala.

Kapolsek Pahandut AKP Rony Wijaya mengatakan, Sb menggerebek sang istri saat bersama laki-laki lain.

”Semuanya berawal dari perselingkuhan dan pelaku menggerebek hingga emosi dan melakukan penganiyaan. Pelaku sudah diamankan dan diproses,” kata Rony, dikutip pojoksatu.co.id.

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan satu bilah kayu, tas, dan barang bukti lainnya. Sementara itu, pemilik barak, Wartini (37) mengatakan, kedua korban sudah empat bulan tinggal bersama.

Mereka mengaku pengantin baru dan telah menikah siri. Namun, MS dan Budi tidak bisa menunjukkan surat pernikahan.(*)