Patrice Evra Pemain Paling “Sial”, Lima kali Main di Final tapi tak Pernah Juara

Kabarin.co – Kalau ada pemain paling “sial” di dunia, nama pemain Timnas Prancis, Patrice Evra pantas dikedepankan. Sial dalam arti, berkali-kali masuk final, baik di level klub maupun Timnas, tapi tak pernah jura.

Terbaru, Evra tampil sebagai starter saat Perancis kalah 0-1 dari Portugal pada final Piala Eropa di Stade de France, Minggu (10/7). Ini menjadi kali kelima Evra merasakan kekalahan di final kompetisi level kontinental.

Statistiknya, rangkaian kegagalan di final dialami Evra terbagi atas 4 kejadian di final Liga Champions dan satu kali di Piala Eropa tahun ini. Khusus untuk klub, Evra bahkan mengalaminya dengan tiga unit berbeda, yakni Juventus (1 kali), Manchester United (2), dan AS Monaco (1).

Pada musim 2014-2015, pemain kelahiran Senegal itu menjadi anggota kontingen Juve kala ditekuk FC Barcelona 1-3 di final Liga Champions. Sebelumnya, Evra pulang tanpa trofi karena kalah di laga puncak edisi 2010-2011 dan 2008-2009 dengan seragam Man United.

Dua kegagalan itu terjadi tatkala menghadapi musuh yang sama, Barcelona, dengan skor 1-3 (2011) dan 0-2 (2009).

Kepahitan yang pertama terjadi pada final LC 2003-2004 bersama Monaco. Momen itu paling menarik karena dialami Evra di bawah asuhan Didier Deschamps. Sang pelatih tak lain adalah bos timnas Perancis saat ini. Ketika itu, Evra cs menyerah dengan skor telak 0-3 dari FC Porto.

Sang rival adalah klub asal Portugal, negara yang menekuk Perancis di final Piala Eropa tahun ini. Hubungannya semakin seru karena Evra saat itu menghadapi Ricardo Carvalho, bek Porto yang juga menjadi bagian tim juara Piala Eropa 2016 bersama Portugal.

Bagi Evra, kekalahan terbaru di Perancis 2016 bisa jadi menandakan titik akhir kariernya di timnas. Dia bakal menginjak usia 37 ketika Piala Dunia 2018 digelar.

“Saya meminta maaf kepada semua pendukung Perancis. Terima kasih kepada semua saudara saya yang bermain untuk tim ini,” tulis Evra di akun Instagram miliknya.

Dengan rentetan kegagalan itu, Evra pun mengungguli rekan setimnya, Antoine Griezmann. Nama terakhir mengalami kekalahan final dua kali dalam setahun.

Setelah gagal membawa Atletico Madrid menjuarai Liga Champions 2015-2016, dikalahkan Real Madrid, Griezmann kembali merasakan hasil serupa bersama Perancis di Piala Eropa. Namun, dia mendapat gelar pemain terbaik turnamen sebagai hiburan. Ironisnya, Griezmann selalau kalah jika berhadapan dengan tim yang diperlkuat Cristiano Ronaldo.(*/kom)