Piala Menpora U-16; Dikalahkan Tuan Rumah, Langkah PSP U-16 Terhenti di Perempatfinal

Kabarin.co – Langkah PSP Padang U-16 di babak perempatfinal Liga Sepakbola Pelajar tingkat nasional 2016 Piala Menpora RI. Hasil itu tak terlepas dari kekalahan dari Jawa Timur melalui wakilnya Persebaya Surabaya, Rabu (7/9) di Stadion Bangkalan Madura, Jawa Timur dengan skor 2-1.

Di babak pertama PSP U-16 yang merupakan satu-satunya wakil Sumatra, mampu mengimbangi tuan rumah. Setelah sempat berbagi peluang emas, Persebaya U-16 akhirnya mampu mencetak dua gol di babak pertama.

Gol pertama tercipta pada menit 24 melalui kerja sama segitiga antar pemain di kotak 16, serta gol kedua melalui titik putih akibat handsball salah seorang pemain PSP dipengujung babak pertama. Skor 2-0 menutup babak pertama.

bangkalan-1

Pada paruh babak kedua, masing-masing tim tetap melakukan jual-beli serangan. Pada babak ini konsentrasi dan fisik Pandeka Mudo mulai kedodoran hingga sering melakukan kesalahan elementer seperti salah pasing dan umpan.

Walau banyak memiliki shoot on goal, namun Persebaya U-16 gagal menambah keunggulan. Justru PSP mampu memperkecil kedudukan melalui gol Ivande Yasir, 10 menit jelang laga berakhir. Skor 2-1 bertahan hingga wasit menutup duel kedua tim

Gagalnya PSP ke semifinal tak terlepas dari faktor kelelahan buntut perjalanan panjang Jakarata- Surabaya menggunakan kereta api satu hari sebelumnya. Pasalnya seluruh pemain harus menempuh perjalanan selama 11 jam.

Meski mengakui kondisi fisik pemain yang drop serta beberapa keputusan wasit yang lebih merugikan tim tamu, namun pelatih PSP U-16, Rifki Firdaus enggan menjadikan hal itu sebagai alasan.

“Penampilan anak-anak sedikit menurun. Wasit jelas sekali memihak tuan rumah, harusnya kita bisa dapat satu peluang dari penalti, namun wasit tidak menunjuk titik putih. Namun yang jelas capaian ini bakal jadi evaluasi kita setelah kompetisi,” sebut mantan pemain PSP Padang itu.

Ia mengapresasi mental pemain, walau bermain di bawah “ancaman” Bonek Mania, Pandeka Mudo tetap tampil normal tanpa terpengaruh oleh publik tuan rumah yang terus bernyanyi memberikan dukungan seperti salah pasing dan umpan. “Pemain mampu melawan indimidasi Bonek, kami salut dengan mereka,” tambahnya.

Ditempat yang sama, Direktur Akademi PSP Agus Suardi angkat jempol dengan perjuangan punggawa PSP U-16. Meski kelelahan, seluruh pemain tetap memberikan perlawanan meski tuan rumah didukung penuh oleh pendukung setia serta adanya intimidasi sepanjang pertandingan.

“Kita harus apresiasi perjuangan anak-anak. Mereka telah berjuang tanpa lelah. Saya melihat Persebaya tidak begitu istimewa, mereka lebih beruntung karena memiliki recovery yang lumayan cukup,” sambunga pria yang juga dipercaya sebagai ketua KONI Padang itu.

Ditempat yang sama, salah seorang Panpel pertandingan yang enggan namanya disebut, tidak memungkiri ada keistimewaan dari beberapa tim yang lolos ke perempat final. Hal itu karena hanya 6 tim yang menempuh jalan darat dengan kereta api sementara Jawa Barat dan Jawa Tinur menggunakan pesawat udara.

“Kita akui masalah fisik berbeda antara tim yang berangkat dengan kereta api dan pesawat. Namun kami dari panitia tak bisa terlibat terlalu jauh, karena mereka berangkat dengan dana sendiri,” jelasnya.

bangkalan-0

Hal senada juga disampaikan pembina PSP Akademi, Rahmat Saleh. Anggota DPRD Sumbar itu menyebut capaian yang dibukukan PSP U-16 tidak buruk, karena pemain telah menampilkan yang terbaik serta mampu merealisasikan misi menembus babak 8 besar.

Pada kompetisi kali ini, Panpel kegiatan, Kemenpora RI hanya memfasilitasi keberangkatan tim yang lolos ke babak 8 besar dengam fasilitas transportasi darat.

Di babak semifinal, Persebaya bakal ditantang Jawa Tengah. Sementara Diklat Persib sebagai juara beratahan yang pada laga sebelumnya mencukur Sulawesi Utara 10-0 bertemu DKI Jakarta.(*)