Pneumonia, Penyakit Berbahaya Untuk Balita di Indonesia

kabarin.co,  — Pneumonia adalah salah satu kasus kesehatan yang paling sering menimpa balita di seluruh dunia. Bahkan di Indonesia, angka kematian balita akibat penyakit ini pun tak sedikit.

Berdasarkan laporan UNICEF per 2015 lalu, Indonesia bahkan termasuk dalam 10 negara dengan tingkat kematian balita akibat pneumonia tert inggi. Dalam data tersebut, disebutkan bahwa pada 2015, Indonesia memiliki angka kematian 147 ribu balita.

Posisi pertama negara yang paling tinggi angka kematian balita akibat pneumonia adalah India.

“Persentase kematian balita di Indonesia itu mencapai 14 persen,” kata Cissy B. Kartasasmita, Staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUP/RSHS Bandung, beberapa waktu lalu, di Jakarta.

Cissy menambahkan, dengan kata lain, tiap jam ada dua-tiga balita yang meninggal karena pneumonia di Indonesia.

Berdasar data Riskesdas pada 2013 lalu, insiden pneumonia paling tinggi menjangkiti balita yang berusia antara 12-23 bulan. Persentase mereka mencapai angka 21,7.

“Dari data Riskesdas 2013 juga menunjukkan bahwa ada lima provinsi di Indonesia yang memiliki angka insiden tertinggi yaitu NTT, Aceh, Bangka Belitung, Sulawesi Barat dan Kalimantan Tengah,” ucapnya.

Angka insiden di NTT mencapai 38,5 persen, sedangkan Aceh mendapai 35,6 persen. Angka kematian balita akibat pneumonia di Bangka Belitung mencapai 34,8 persen, Sulawesi Barat mencapai 34,8 persen, dan Kalimantan Tengah mencapai 32,7 persen.

Hanya saja, angka-angka ini dianggap sudah menurun dibandingkan insiden pada 2007 lalu. Antara 2007 dan 2013, perbandingan prevalensinya adalah 4,5 persen dan 1,8 persen.

Penyebab Pneumonia

Pada dasarnya, pneumonia paling umum disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Bakteri ini menjadi penyebab 50 persen balita mengalami pneumonia.

Selain bakteri, 30 persen penyakit pneumonia juga disebabkan oleh jamur dan virus. Sedangkan 20 persen sisanya juga disebabkan oleh virus influenza tipe B.

Sumber patogen penyebab pneumonia yang berbeda-beda ini juga menyerang balita dari kelompok usia yang berbeda-beda.

Bakteri seperti Streptococccus, E. Coli, L. monocytogenes, CMV, dan HSV akan menyerang bayi berusia kurang dari satu bulan. Sedangkan pneumonia yang disebabkan oleh virus, S. pneumoniae, afebrile pneumnia patogen, dan S. aureus akan lebih banyak menyerang bayi berusia satu-tiga bulan.

Balita berusia tiga bulan sampai lima tahun biasanya lebih banyak mengalami pneumonia yang disebabkan oleh virus, M. pneumoniae, S. pneumoniae, dan C. pneumoniae.

(cnn)

Baca juga :

Mitos dan Fakta Seputar HIV/AIDS

 Sari Nanas Lebih Efektif Obati Batuk, Kenapa?