Kabarin.co – Pelari Sumatera Barat Yaspi Boby, meraih medali emas nomor paling bergengsi cabang atletik Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016, yaitu lari 100 meter putra, pada perlombaan di Stadion Pakansari Cibinong Kabupaten Bogor, Jabar, Kamis (22/9)
Yaspi yang berhak menyandang gelar Manusia tercepat Indonesia saat ini, menyentuh garis finis dengan catatan waktu 10,36 detik. Namun, catatan itu belum mampu memecahkan rekor nasional atas nama Suryo Agung Wibowo (10,17 detik) dan rekor PON atas nama Mardi Lestari (10,20 detik).
Medali perak nomor tersebut direbut pelari Nusa Tengggara Barat Fadlin dengan catatan waktu 10,43 detik sedangkan medali perunggu direbut rekannya Iswandi dengan catatan waktu 10,46 detik.
Setelah menyumbangkan emas untuk Sumbar, Yaspi memiliki harapan untuk diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Saya sekarang ini masih berstatus sebagai pegawai kontrak di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung Sumatera Barat selama empat tahun,” Yaspi Boby usai lomba di Stadion Pakansari Cibinong Kabupaten Bogor, Jabar, Kamis.
Menurut pelari kelahiran 28 November 1987 tersebut, dengan raihan medali emas ini dirinya berharap bisa diangkat sebagai PNS. “Ada keinginan saya untuk bisa menjadi pegawai tetap setelah ini,” kata ayah satu putra berusia lima bulan itu.
Setelah di PON ini, kata dia, dirinya tetap akan berlatih keras untuk persiapan tampil pada SEA Games 2017 Malaysia dan Asian Games 2018.
“Selama ini saya berlatih bersama teman-teman pelatnas untuk persiapan pada dua event tersebut,” tutur pelari yang baru pertama kali meraih medali emas di PON ini.
Sayangnya, keberhasilan Bobby gagal diikuti rekan putrinya Lusiana Satriani di nomor 100 meter putri. Nomor ini medali emas direbut pelari asal Jawa Timur Tri Setyo Utami dengan catatan waktu 11,97 detik, sedangkan Lusiana Satriani dengan catatan waktu 11,98 detik, dan perunggu direbut pelari Nusa Tenggara Barat Neli Susanti dengan catatan waktu 12,02 detik.(*/ant)