Ponari, Dukun Cilik: Saya Masih Ingin Sekolah, Tapi Saya Malu

kabarin.co – Jombang, Ketenaran batu bertuah sempat melambungkan nama Ponari dan keluarganya. Membeludaknya warga yang ingin berobat, mendatangkan harta berlimpah bagi dukun cilik itu.

Namun kini, ketenaran itu tak dirasakan lagi. Malahan menyisakan hal-hal buruk bagi bocah asal Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur itu. Ejekan dari teman dan orang sekitar membuat Ponari tertekan dan enggan melanjutkan sekolahnya.

Anak pasangan Khosim (45) dan Mukarromah (40) itu sempat pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Namun akhirnya, ia hanya bisa mengikuti sistem kejar paket untuk mendapatkan ijazah. “Saya masih ingin sekolah, tapi saya malu,” ungkap Ponari saat ditemui di rumahnya, Jumat (07/10/2016).

Ponari sangat ingin hidup normal seperti bocah lain seusianya. Ia masih ingin merasakan proses belajar-mengajar dan bermain bersama dengan rekan-rekannya. “Saya ingin melanjutkan cita-cita dan membahagiakan orangtua,” tambah Ponari sembari tertunduk.

Sayangnya, tekanan psikologis yang dirasakan Ponari begitu besar hingga bocah yang pernah membuat geger itu mengurungkan niatnya melanjutkan sekolah. Kini aktivitasnya lebih banyak diam di rumah.

“Saya malu,” ujarnya lagi.

Kendati sudah tak banyak orang yang datang untuk berobat, Ponari masih menyimpan batu sakti yang melambungkan namanya itu. Batu berwarna kuning kecoklatan itu disimpannya di dalam kamar.

“Masih ada, ini batunya. Saya simpan terus,” ujarnya kemudian menunjukkan batu tersebut.

Ponari tetap bersyukur meskipun ketenarannya sudah tak seperti dulu. Pasalnya, hasil miliaran rupiah yang didapatnya dulu menghasilkan rumah dan petak sawah. “Alhamdulillah uangnya bisa beli rumah dan sawah. Semoga saya bisa membahagiakan orangtua,” lirihnya. (MYR/oke)

Baca Juga:

Beginilah Nasib Dukun Cilik Ponari Sekarang

Inspiratif: Sekolah ini Jadikan Meditasi Sebagai Hukuman