Kurs Dolar AS Menguat Capai Level Tertinggi

kabarin.co – Jakarta, Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang pada Kamis (6 Oktober 2016), mencapai tingkat terkuatnya dalam dua bulan karena data pekerjaan AS yang positif memperkuat pandangan Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada akhir tahun.

Sterling, di sisi lain, jatuh ke tingkat terendah baru dalam 31-tahun terhadap greenback tertekan kecemasan terbaru tentang konsekuensi yang tidak diinginkan dari Inggris keluar “secara keras” dari Uni Eropa.

Pengajuan pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS secara tak terduga jatuh ke level terendah 43-tahun, kata Departemen Tenaga Kerja AS.

Angka klaim itu datang menjelang laporan penggajian (payrolls) pemerintah yang akan dirilis pada Jumat pukul 08.30 waktu setempat (12.30 GMT), di mana para analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan perekrutan 175.000 pekerja pada September.

“Sepertinya ekonomi AS sedang meluruskan sendiri di akhir kuartal ketiga,” kata Christopher Vecchio, analis mata uang di DailyFX di New York.

Peningkatan “spread” atau selisih antara imbal hasil obligasi AS dan Jerman juga telah mengangkat greenback. Perbedaan antara surat utang dua tahun pemerintah AS dan Jerman melayang di 1,51 persentase poin pada Kamis, terlebar dalam satu dekade.

Indeks dolar terakhir naik 0,5 persen pada 96,552 setelah menyentuh level tertinggi sejak awal Agustus. Greenback mencapai tertinggi satu bulan terhadap yen, terakhir naik 0,4 persen pada 103,92 yen.

Euro tergelincir terhadap dolar setelah Bank Sentral Eropa (ECB) merilis risalah pertemuan 7-8 September di mana para pembuat kebijakan menyetujui stimulus moneter yang sedang berlangsung untuk mendukung zona ekonomi euro.

Risalah itu mengacaukan spekulasi ECB akan mempertimbangkan pengurangan pembelian obligasi bulanan karena bank akan mengakhiri program pelonggaran kuantitatifnya, mungkin pada awal Maret 2017.

Mata uang tunggal turun 0,3 persen pada 1,1166 dolar. Euro menyentuh dekat tertinggi lima minggu terhadap yen di 116,28 yen sebelum kembali ke 116,07 yen, naik 0,1 persen pada hari ini.

Sterling tergelincir terhadap dolar karena investor cemas atas tanda-tanda bahwa pemerintah Inggris siap untuk memprioritaskankontrol imigrasi atas keanggotaan pasar tunggal Uni Eropa.

Pound diperdagangkan 0,9 persen lebih rendah pada 1,2634 dolar, setelah menyentuh terendah baru tiga dekade di 1,2622.  Mata uang Inggris jatuh ke titik terendah dalam lima tahun terhadap euro pada 88,51 pence Kamis pagi. Terakhir turun 0,5 persen pada 88,30 pence per euro, demikian Reuters. (epr/tem)

Baca Juga:

Dolar AS Akhirnya Lengser Setelah Setahun Bertahan pada Level Rp 13.000

Kuartal II 2016, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus 2,2 Miliar Dollar AS